Mohammed Salah Menjadi Pengaruh Besar Terhadap Islamophobia Sehingga Menjadi Mualaf


Winner Liverpool, Mohamed Salah, lagi-lagi menjadi sosok panutan di luar lapangan sepak bola.

Mohamed Salah dikenal dengan prestasi dan citranya sebagai pesepak bola yang taat terhadap agama Islam.

Prestasi yang ditorehkan Mohamed Salah seringkali membuat para pencinta sepak bola kagum kepadanya.

Bahkan, Mohamed Salah sendiri menjadi pemain yang cukup berpengaruh berkat prestasinya tersebut.
Kehadiran Salah seolah menjadi nuansa tersendiri bagi para suporter Liga Inggris.

Hal ini dibuktikan dengan adanya pengakuan dari seorang fan Nottingham Forest bernama Ben Bird.

Bird secara mantap memutuskan untuk menjadi mualaf setelah terinspirasi oleh Salah.

Keputusan Bird untuk menjadi pemeluk agama Islam ini bermula saat ia menyelesaikan disertasi.

Kala itu, mahasiswa studi Timur Tengah di University of Leeds ini mengulas tentang agama Islam sebagai tema tugas akhir.

Setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbingnya, Bird kemudian fokus untuk meneliti sejauh mana performa Salah mampu memerangi Islamphobia di media dan bidang politik.
Ketertarikan Bird terhadap agama Islam ternyata selalu berlanjut setelah mengamati kepribadian Salah.

Salah satu momen yang membuat Bird trentuh adalah ketika winger asal Mesir itu bersedia turun dari mobil sekedar untuk berfoto dengan fans Liverpool yang patah hidung pada Agustus lalu.
"Dia berpose untuk berfoto dengan seorang penggemar Liverpool yang menderita patah hidung mengejarnya," ujar Bird.
"Saya tahu beberapa pemain sepak bola lain akan melakukan itu malahan Anda mengharapkannya sekarang dari Salah."

"Salah benar dan sejujurnya ​​mengilhami saya. Saya pemegang tiket musiman Nottingham Forest, saya bisa menjadi diri saya sendiri karena saya membuat pernyataan sebagai seorang Muslim," kata Bird menambahkan.

"Saya adalah diri saya sendiri dan itu yang saya pelajari dari Mohamed Salah. Saya ingin bertemu dengannya, sekedar untuk berjabat tangan dan mengemukakan "Shukran"."

Untuk diketahui, Bird sebelumnya adalah seorang Islamphobia.

Ia mengaku malu karena sempat salah pengertian tentang agama Islam yang sebenarnya.

"Saya malu untuk mengemukakan ini, sekalipun pendapat saya tentang Islam dahulu bahwa agama, budaya, dan orang-orangnya terbelakang, mereka tidak berintegrasi dan ingin mengambil alih," tutur Bird.

"Saya terus melihat Muslim seperti gajah di kamar. Saya lampau mempunyai kebencian terhadap Muslim."

Kedatangan Salah membuat Bird sadar bahwa banyak kesalahpahaman tentang Muslim yang dia yakini.

"Mohamed Salah adalah hadiah dari Allah," kata Bird.