Berubahnya Peta Persaingan Premier League Dan Membedah Prioritas Liverpool


Persaingan di Liga Inggris masih sulit diteropong meski Liverpool sedang menjalani start mulus. Delapan laga yang sudah dilakoni, Liverpool berhasil membabat semuanya dengan torehan tiga angka.

Teranyar, Liverpool berhasil kalahkan Leicester City 2-1. Dua gol Liverpool dicetak Sadio Mane dan gol penalti dari James Milner.

Liverpool di atas angin, dewa keberuntungan selalu menaungi mereka. Satu pekan sebelumnya, gol tunggal Giorginio Wijnaldum menjadi penyelamat tiga angka Liverpool. Gol ke gawang Sheffield United itu berbau keberuntungan.

Setelah 70 menit menahan Liverpool 0-0, kiper Sheffield United Dean Henderson melakukan kesalahan karena tak sempurna menangkap bola tembakan dari Wijnaldum. Begitulah cerita Liverpool musim ini.

Banyak pemain yang bisa keluar sebagai pahlawan untuk The Reds. Tidak melulu harus trio Sadio Mane, Mohamed Salah dan Roberto Firmino, tapi juga pemain lain seperti Virgil Van Dijk, Joel Matip atau Alexander Arnold. Inilah yang membuat Liverpool menjadi tim komplet.

Cara untuk menang pun beragam. Liverpool bisa memenangkannya dengan skor telak seperti saat kalahkan Norwich City di awal musim. Atau hanya menang dengan skor tipis seperti lawan Sheffield United.

Liverpool tak cemburu saat rival utama mereka, Manchester City menang 8-0 atas Watford. Atau hajar West Ham United 5-0 di laga pertama mereka. Liverpool tak terpengaruh. Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp menegaskan timnya selalu fokus untuk menang dan tidak melihat skor dari tim lain.

"Menang atau tidak sama sekali. Begitu perjuangan Liverpool musim ini," kata Klopp seperti dikutip Mirror.

"Ini nyata. Begitulah hidup kami. Kemarin, saya melihat laga Middlesbrough lawan Birmingham di championship. Mereka seperti memainkan laga terakhir mereka, menang atau kalah sekalian."